Selasa, 23 Februari 2016

kebudayaan daerah :

1. Provinsi Daerah Istimewa Aceh

Tari Saman adalah salah satu wujud Keragaman Budaya Nasional Indonesia. Tari Saman adalah warisan seni tari asal suku Gayo Aceh dan telah ditetapkan UNESCO sebagai warisan budaya Indonesia  pada tahun 2011. Tari Saman biasa ditampilkan dalam acara adat Aceh dan juga dalam acara-acara penting lainya di Aceh. Tari Saman menggabungkan seni suara dan seni gerak sehingga menghasilkan tarian yang seragam dan indah. Jumlah penari biasanya terdiri dari banyak penari laki-laki maupun perempuan dan dalam jumlah ganjil.
Contoh Keragaman budaya Indonesia dari daerah Aceh:
1. Hukum Adat Aceh: Syariat Islam.
2. Rumah Adat Aceh: Rumoh Aceh ( Rumah Adat Melayu Aceh ), Rumah Krong Bade.
3. Senjata Khas Aceh: Rencong.
4. Tradisi dan Upacara Adat Aceh: Peucicap, Peusijeuk Dapu, Peutron Aneuk.
5. Pakaian Tradisional Aceh: Ulee Balang.
6. Seni Sastra Aceh:
– Bustanussalatin
– Hikayat Prang Sabi
– Hikayat Malem Diwa
– Legenda Amat Rhah manyang
– Legenda Putroe Nen
– Legenda Magasang dan Magaseueng
7. Seni Tari Aceh: ( Saman, Seudati, Rampak, Rapai Geleng, Rateb Meuseukat, Laweut, Likok Pulo, Pho, Bines, Didong, Guel, Ula-ula Lembing ).
8. Makanan Khas Aceh: Keumamah, Meuseukat.
9. Minuman Khas Aceh : Kopi Sanger.
10. Lagu Daerah Aceh : Bungong Jeumpa, Lembah Alas.
11. Alat Musik Aceh: ( Arbab, Bangsi Alas, Serune kalee, Rampai Geurimpheng, Rampai Pase, Geundrang, Tambo, Takatok Trieng, Beareguh, Canang Situ, Celempong, Babelan, Teganing.

2. Provinsi Sumatera Utara

Ulos adalah busana khas Indonesia warisan dari suku Batak di Sumatera Utara. Ulos sering disebut kain Ulos. Ulos sendiri dalam bahasa suku Batak berarti Kain. Ulos mempunyai berbagai jenis dan nama yang tergantung dari penggunaanya.
Contoh Keragaman budaya Indonesia dari daerah Sumut:
1. Rumah Adat Sumatera Utara: Rumah Balai Batak Toba, Rumah Bolon, Omo Sebua ( Nias ).
2. Tradisi dan Upacara Adat Sumatera Utara: Mangalua, Manulangi Natuatua, Tonggo Raja.
3. Pakaian Adat Sumatera Utara: Ulos.
4. Senjata Tradisional Sumatera Utara: Piso Surit, Piso Gaja Dompak.
5. Kesenian Sumatera Utara: Tari Serampang Duabelas, Tari Tor-Tor
6. Makanan Khas Sumatera Utara: Itah Gurgur, Dalini Horbo, Mie Gomak.
7. Lagu Daerah Sumatera Utara : Anju Ahu, Tarutung, Na Uli, Sory Ya Katulla, Sing Sing So, Sinanggar Tulo, Sik-Sik Sibatumanikam, Sigulempong, Sengko-Sengko, Say Selamat Masinegar, Rambadia, Piso Surit, O’pio, Nasonang Dohita, Nadua, Mariam, Tomong, Madekdek Magambiri, Leleng Ma Hupaima, Lisoi, Ketabo, Dago Inang, Sarge, Cikala Le Pongpong, Butet.
8. Alat Musik Sumatera Utara: Gendang Singanaki, Sarune Bolon, Faricia, Hasapi, Gong Panganak, Tali Sasayat.

3. Provinsi Sumatera Barat

Rumah Gadang ( Godang, Bagonjong, Baanjuang ) adalah rumah tradisional suku Minangkabau di Sumatera Barat. Fungsi Rumah Gadang sebagai tempat tinggal bersama suku Mingakabau.
Contoh Keragaman budaya Indonesia dari daerah Sumbar:
1. Rumah Adat Sumatera Barat: Rumah Gadang, Uma ( Rumah adat Mentawai ).
2. Tradisi dan Upacara Adat Sumatera Barat : Tabuik, Balimau, Makan Bajamba.
3. Pakaian Adat Sumatera Barat: Bundo Kanduang, Penghulu.
4. Senjata Tradisional Sumatera Barat: Karih, Ruduih, Piarit.
5. Kesenian Sumatera Barat: Tari Piring, Tari Payung
6. Makanan Sumatera Barat: Masakan Padang.
7. Lagu Daerah Sumatera Barat: Anak Daro, Ayam Den Lapeh, Badindin, Barek Solok, Gelang Sipaku Gelang, Ka Parak Tingga, Kambanglah Bungo, Kampuang Nan Jauh Di Mato, Kaparak Tingga, Lah Laruik Sanjo, Mak Inang, Malam Baiko, Paku Gelang, Rang Talu, Sansaro, Seringgit Dua Kupang, Tak Tong-Tong, Tari Payung, Dayung Palinggam.
8. Alat Musik Sumatera Barat : Kateuba, Dulang Talam, Rebab Pasisie, Saluang Pauh.

4. Provinsi Riau

Rumah Lontiok ( Lentik ) / Pencalang adalah rumah tradisional di daerah Kampar Riau. Lontiok berbentuk rumah Panggung dan terbuat dari bahan kayu berkualitas sehingga tahan lama.
Contoh Keragaman budaya Indonesia dari daerah Riau:
1. Rumah Adat Riau: Selaso Jatuh Kembar, Lontiok.
2. Tradisi dan Upacara Adat Riau: Belian, Balimau, Batobo, Menumbai, Bagewo.
3. Pakaian Tradisional: Pakaian Tradisional Melayu.
4. Senjata Tradisional Riau: Pedang Jenawi, Badik Lumbuk Lado.
5. Kesenian Riau: Tari Tandak, Tari Joget Lambak
6. Makanan Riau: Gulai Ikan Patin, Sop Tunjang
7. Lagu Daerah Riau : Zapin Pantai Solop, Soleram, Ocu Maantau, Lancang Kuning, Kutang Barendo, Zapin Laksmana Raja di Laut.
8. Alat Musik Riau : Genggong, Gambang Camar, Gedombak, Marwas, Nafiri.

5. Provinsi Kepulauan Riau

Gambar Rumah Belah Bubung / Rabung / Bubung Melayu adalah rumah adat daerah Kepulauan Riau
Contoh Keragaman budaya Indonesia dari daerah Kepri:
1. Rumah Adat Kepulauan Riau: Rumah Selaso Jatuh Kembar, Rumah Belah Bubung.
2. Tradisi dan Upacara Adat Kepulauan Riau: Basuh Lantai, Mandi Safar Melayu, Ratif Saman, Tepuk Tepung Tawar.
3. Pakaian Tradisional Kepulauan Riau: Belanga.
4. Senjata Tradisional Kepulauan Riau: Badik Tumbuk Lado, Ulu Kundid, Pedang Jenawi.
5. Kesenian Kepulauan Riau: Tari Zapin, Tari Tandak, Tari Gobang, Joget Dangkong, Teater Bangsawan.
6. Makanan Kepulauan Riau: Bak Ku Teh, Laksa.
7. Lagu Daerah Kepulauan Riau: Anak Kepulauan Riau, Lancang Kuning, Bahtera Merdeka, Zapin Pulau Tujuh, Surga dibawah Telapak Kaki Ibu.
8. Alat Musik Kepulauan Riau: Genggong, Gambang Camar, Gedombak, Marwas, Nafiri.


sumber :  http://dilut.com/keragaman-budaya-indonesia/
kuliner daerah :

. ACEH


Mie Aceh adalah masakan mie pedas khas Aceh di Indonesia. Mie kuning tebal dengan irisan daging sapi, daging kambing atau makanan laut (udang dan cumi) disajikan dalam sup sejenis kari yang gurih dan pedas. Mie Aceh tersedia dalam dua jenis, Mie Aceh Goreng (digoreng dan kering) dan Mie Aceh Kuah (sup). Biasanya ditaburi bawang goreng dan disajikan bersama emping, potongan bawang merah, mentimun, dan jeruk nipis. saya sudah pernah makan nih, rasanya enak, banyak bumbunya.


2. SUMATERA UTARA (MEDAN)


Bika ambon adalah sejenis penganan asal Indonesia. Terbuat dari bahan-bahan seperti telur, gula, dan santan, bika ambon umumnya dijual dengan rasa pandan, meskipun kini juga tersedia rasa-rasa lainnya seperti durian, keju, dan cokelat.
Asal-muasal bika ambon tidak diketahui dengan jelas. Walaupun namanya mengandung kata "ambon", bika ambon justru dikenal sebagai oleh-oleh khas Kota Medan, Sumatera Utara. Di Medan, Jalan Mojopahit di daerah Medan Petisah merupakan kawasan penjualan bika ambon yang paling terkenal. Di sana terdapat sedikitnya 40 toko yang menjual kue ini. bika ambon ga usah di tanya lagiii rasanya manisss, enaakk


3. SUMATERA BARAT (PADANG)

Rendang (bahasa Minang: Randang) adalah salah satu masakan tradisional Minangkabau yang menggunakan daging dan santan kelapa sebagai bahan utama dengan kandungan bumbu rempah-rempah yang kaya. Masakan dengan citarasa yang pedas ini digemari oleh seluruh kalangan masyarakat, dan dapat ditemukan di seluruh Rumah Makan Padang di Indonesia, Malaysia, ataupun di negara lainnya. Masakan ini kadang lebih dikenal dengan nama Rendang Padang, padahal rendang merupakan masakan khas Minang secara umum.
Pada tahun 2011, rendang dinobatkan sebagai hidangan peringkat pertama dalam daftar World’s 50 Most Delicious Foods (50 Hidangan Terlezat Dunia) yang digelar oleh CNN International.



4. JAMBI


Gulai Ikan Patin adalah masakan yang populer di masyarakat Jambi.Gulai ini dimasak dengan menggunakan tempoyak yaitu daging buah durian yang telah difermentasi. Tetapi ada sebagian orang yang memilih untuk mengganti tempoyak dengan santan kelapa untuk menghindari bau dan rasa tempoyak yang cukup menyengat. Selain tempoyak bumbu lain yang digunakan dalam pembuatan Gulai Ikan Patin ini adalah cabe merah, lengkuas, serai, kunyit, bawang merah dan bawang putih



5. BENGKULU

Pendap adalah makanan khas Bengkulu. Makanan ini sering diburu wisatawan sebagai oleh-oleh untuk dibawa ke daerah asal mereka, apalagi pada musim liburan Lebaran seperti saat ini.pendap terbuat dari bumbu-bumbu yang beraneka ragam, seperti bawang putih, kencur, dan cabai giling. Kemudian, bahan-bahan itu dicampur merata dengan parutan kelapa muda.


sumber : http://senibudaya12.blogspot.co.id/2012/08/masakan-khas-daerah-33-propinsi-di.html
upacara adat :

  1. Tabuik (Sumatera Barat)
    Upacara yang satu ini sebenarnya lebih berkaitan dengan religi, berdasarkan kepercayaan umat Islam Tapi hanya ditemukan di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Sehingga, menjadi sebuah tradisi yang khas dari daerah tersebut. Upacara Tabuik ini digelar sebagai bentuk peringatan atas kematian anak Nabi Muhammad SAW dalam sebuah perang di zaman Rasulullah dulu. Dilakukan pada Hari Asura setiap tanggal 10 Muharram tahun Hijriah. Beberapa hari sebelum datangnya waktu penyelenggaraan upacara ini, masyarakat akan bergotong royong untuk membuat dua tabuik. Kemudian, pada hari H, kedua tabuik itu di arak menuju laut di Pantai Gondoriah. Satu tabuik diangkat oleh sekitar 40 orang. Di belakangnya, rombongan masyarakat dengan baju tradisional mengiringi, bersamaan dengan para pemain musik tradisional. Lalu, kedua tabuik itupun dilarung ke laut.upacara adat tabuik
  2. Dugderan (Jawa Tengah)
    Upacara ini digelar untuk menandai datangnya bulan puasa Ramadhan. Tapi, karena hanya diadakan oleh masyarakat Semarang, maka upacara Dugderan ini pun jadi semacam upacara tradisional. Kata “dugderan” sendiri berasal dari perpaduan bunyi bedug dengan meriam bambu yang memang identik dengan bulan puasa. Upacara ini dilaksanakan tepat sehari sebelum puasa pertama dilaksanakan, mulai dari pagi hingga sore hari menjelang senja. Dalam upacara tradisional Indonesia ini, masyarakat menggelar “warak ngendok”, atau mengarak binatang jadi-jadian yang bertubuh kambing, berkepala naga dan berkulit sisik emas. Binatang rekaan ini dibuat dari kertas warna-warni. Selain itu, juga digelar pasar rakyat, atraksi drumband, pawai pakaian adat tradisional nusantara, hingga penampailan berbagai kesenian khas Kota Semarang, yang digelar selama sepekan sebelumnya.upacara adat dugderan
  3. Ngaben (Bali)
    Kegiatan ini merupakan upacara pembakaran atau kremasi jenazah umat Hindu di Bali. Untuk melaksanakan upacara Ngaben ini, keluarga dari jenazah tersebut akan membuat “bade dan lembu” untuk tempat jenazah yang akan dibawa. Tempat tersbeut dibuat dari kayu dengan model yang sangat megah, dibantu oleh masyarakat sekitarnya. Kemudian, jenazah pun di arak, dan terakhir dibakar bersamaan dengan tempat tersebut, dalam sebuah ritual khusyuk.bali ngaben
  4. Rambu Solo dan Mapasilaga Tedong (Sulawesi Selatan)
    Rambu Solo juga merupakan upacara kematian, yang  diwarisi oleh masyarakat Toraja secara turun temurun. Keluarga dari orang yang meninggal akan menggelar upacara ini sebagai tanda penghormatan terakhir. Kemudian, jenazahnya akan dibawa ke makam yang terletak di tebing goa, yakni pekuburan Londa. Bersamaan dengan itu, juga dibawa sebuah boneka kayu yang telah dibuat sebelumnya, yang wajahnya sangat mirip dengan orang yang telah meninggal itu. Sedangkan, upacara Mapasilaga Tedong merupakan acara adu kerbau. Selbelumnya, akan diawali dengan parade kerbau, mulai dari jenis kerbau jantan, kerbau albino, hingga kerbau salepo yang memiliki bercak-bercak hitam di punggungnya. Setelah adu kerbau, maka akan dilanjutkan dengan prosesi pemotongan kerbau khas adat Toraja, yang disebut Ma’tinggoro Tedong. Dalam prosesi tersbeut, kerbau harus langsung mati dengan sekali tebas.upacara adat rambu solo
  5. Pasola (Nusa Tenggara Barat)
    Dalam upacara tradisional Indonesia ini, akan ada dua kelompok yang melakukan “perang-perangan”. Setiap kelompok yang terdiri atas lebih dari 100 pemuda itu “berperang” dengan bersenjatakan tombak dari kayu yang ujungnya tumpul, dan juga mengenakan baju perang dalam adat mereka. Pada bulan Februari atau Maret setiap tahunnya, upacara ini akan digelar untuk menni akan digelar untuk menyampaikan doa kepada Tuhan, agar panen mereka pada tahun itu bisa berhasil.ni akan digelar untuk menyampaikan doa kepada Tuhan, agar panen mereka pada tahun itu bisa berhasil
  6. upacara adat pasela 
  7. sumber : http://pusakapusaka.com/5-upacara-tradisional-indonesia-yang-unik-dan-khas.html
Home » Adat » Asal Usul » 9 Upacara Adat Jawa Unik + Keterangannya 9 Upacara Adat Jawa Unik + Keterangannya Administrator 1 Comment Adat, Asal Usul Kamis, 27 Agustus 2015 Suku Jawa dikenal sebagai suku dengan jumlah populasi terbanyak di seluruh Indonesia. Di manapun tempat di Nusantara, orang Jawa pasti selalu ada. Selain dikenal memiliki pribadi yang ramah, orang-orang Jawa juga punya sejarah tradisi dan kebudayaan yang luar biasa, sama seperti suku-suku lainnya. Hal ini dibuktikan misalnya dengan banyaknya jenis tari, musik, rumah adat, dan upacara adat yang dimilikinya. Upacara Adat Jawa Upacara adat adalah suatu ritual yang dilakukan secara bersama-sama oleh kelompok masyarakat yang masih memiliki keterkaitan etnis, suku, maupun kebudayaan untuk mencapai tujuan yang bersumber pada nilai-nilai leluhur dan nenek moyang mereka. Di Jawa sendiri, ada beberapa upacara adat yang tergolong cukup unik dan harus dikenalkan pada genarasi muda agar warisan nenek moyang ini tetap lestari dan terjaga. Apa saja upacara adat Jawa tersebut? Berikut informasinya untuk Anda. 1. Upacara Kenduren Upacara adat Jawa yang pertama adalah kenduren atau selametan. Upacara ini dilakukan secara turun temurun sebagai peringatan doa bersama yang dipimpin tetua adat atau tokoh agama. Adanya akulturasi budaya Islam dan Jawa di abad ke 16 Masehi membuat upacara ini mengalami perubahan besar, selain doa hindu/budha yang awalnya digunakan diganti ke dalam doa Islam, sesaji dan persembahan juga menjadi tidak lagi dipergunakan dalam upacara ini. Upacara Adat Jawa Berdasarkan tujuannya, upacara adat Jawa yang satu ini terbagi menjadi beberapa jenis yang diantaranya: Kenduren wetonan (wedalan) adalah upacara kenduren yang digelar pada hari lahir seseorang (weton) dilakukan sebagai sarana untuk memanjatkan doa panjang umur secara bersama-sama. Kenduren sabanan (munggahan) adalah upacara yang dilakukan untuk menaikan leluhur orang Jawa sebelum memasuki bulan puasa. Upacara kenduren ini umumnya dilakukan di akhir bulan Sya,ban, sebelum ritual nyekar atau tabur bunga di makam leluhur mereka lakukan. Kenduren likuran adalah upacara kenduren yang digelar pada tanggal 21 bulan puasa dan dilakukan untuk memperingati turunnya Al-Qur’an atau Nujulul Quran. Kenduren ba’dan adalah kenduren yang digelar pada 1 Syawal atau saat hari Raya Idul Fitri yang tujuannya untuk menurunkan arwah leluhur ke tempat peristirahatannya. Kenduren ujar adalah ritual upacara yang digelar jika suatu keluarga Jawa memiliki hajat atau tujuan, misal ketika hendak berkirim doa pada arwah leluhur, khitanan, pernikahan, dan lain sebagainya. Kenduren muludan adalah upacara adat Jawa yang digelar setiap tanggal 12 bulan Maulud dengan tujuan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. 2. Upacara Grebeg Selain upacara kenduren, di Jawa juga dikenal Upacara Grebeg. Upacara ini digelar 3 kali setahun, yaitu tanggal 12 Mulud (bulan ketiga), 1 Sawal (bulan kesepuluh) dan 10 Besar (bulan kedua belas). Upacara ini digelar sebagai bentuk rasa syukur kerajaan terhadap karunia dan berkah Tuhan. 3. Upacara Sekaten Sekaten merupakan upacara adat Jawa yang digelar dalam kurun tujuh hari sebagai bentuk peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad. Berdasarkan asal usulnya, kata Sekaten yang menjadi nama upacara tersebut berasal dari istilah Syahadatain, yang dalam Islam dikenal sebagai kalimat tauhid. Upacara sekaten dilakukan dengan mengeluarkan kedua perangkat gamelan sekati dari keraton, yaitu gamelan Kyai Gunturmadu dan gamelan Kyai Guntursari untuk diletakan di depan Masjid Agung Surakarta. 4. Upacara Ruwatan Upacara ruwatan adalah upacara adat Jawa yang dilakukan dengan tujuan untuk meruwat atau menyucikan seseorang dari segala kesialan, nasib buruk, dan memberikan keselamatan dalam menjalani hidup. Contoh upacara ruwatan misalnya yang dilakukan di dataran Tinggi Dieng. Anak-anak berambut gimbal yang dianggap sebagai keturunan buto atau raksasa harus dapat segera diruwat agar terbebas dari segala marabahaya. Upacara Adat Jawa 5. Upacara Perkawinan Tradisional Jawa Dalam pernikahan adat Jawa dikenal juga sebuah upacara perkawinan yang sangat unik dan sakral. Banyak tahapan yang harus dilalui dalam upacara adat Jawa yang satu ini, mulai dari siraman, siraman, upacara ngerik, midodareni, srah-srahan atau peningsetan, nyantri, upacara panggih atau temu penganten, balangan suruh, ritual wiji dadi, ritual kacar kucur atau tampa kaya, ritual dhahar klimah atau dhahar kembul, upacara sungkeman dan lain sebagainya. Upacara Adat Jawa

Sumber: http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/08/9-upacara-adat-jawa-unik-keterangannya.html
Disalin dari Blog Kisah Asal Usul.
Home » Adat » Asal Usul » 9 Upacara Adat Jawa Unik + Keterangannya 9 Upacara Adat Jawa Unik + Keterangannya Administrator 1 Comment Adat, Asal Usul Kamis, 27 Agustus 2015 Suku Jawa dikenal sebagai suku dengan jumlah populasi terbanyak di seluruh Indonesia. Di manapun tempat di Nusantara, orang Jawa pasti selalu ada. Selain dikenal memiliki pribadi yang ramah, orang-orang Jawa juga punya sejarah tradisi dan kebudayaan yang luar biasa, sama seperti suku-suku lainnya. Hal ini dibuktikan misalnya dengan banyaknya jenis tari, musik, rumah adat, dan upacara adat yang dimilikinya. Upacara Adat Jawa Upacara adat adalah suatu ritual yang dilakukan secara bersama-sama oleh kelompok masyarakat yang masih memiliki keterkaitan etnis, suku, maupun kebudayaan untuk mencapai tujuan yang bersumber pada nilai-nilai leluhur dan nenek moyang mereka. Di Jawa sendiri, ada beberapa upacara adat yang tergolong cukup unik dan harus dikenalkan pada genarasi muda agar warisan nenek moyang ini tetap lestari dan terjaga. Apa saja upacara adat Jawa tersebut? Berikut informasinya untuk Anda. 1. Upacara Kenduren Upacara adat Jawa yang pertama adalah kenduren atau selametan. Upacara ini dilakukan secara turun temurun sebagai peringatan doa bersama yang dipimpin tetua adat atau tokoh agama. Adanya akulturasi budaya Islam dan Jawa di abad ke 16 Masehi membuat upacara ini mengalami perubahan besar, selain doa hindu/budha yang awalnya digunakan diganti ke dalam doa Islam, sesaji dan persembahan juga menjadi tidak lagi dipergunakan dalam upacara ini. Upacara Adat Jawa Berdasarkan tujuannya, upacara adat Jawa yang satu ini terbagi menjadi beberapa jenis yang diantaranya: Kenduren wetonan (wedalan) adalah upacara kenduren yang digelar pada hari lahir seseorang (weton) dilakukan sebagai sarana untuk memanjatkan doa panjang umur secara bersama-sama. Kenduren sabanan (munggahan) adalah upacara yang dilakukan untuk menaikan leluhur orang Jawa sebelum memasuki bulan puasa. Upacara kenduren ini umumnya dilakukan di akhir bulan Sya,ban, sebelum ritual nyekar atau tabur bunga di makam leluhur mereka lakukan. Kenduren likuran adalah upacara kenduren yang digelar pada tanggal 21 bulan puasa dan dilakukan untuk memperingati turunnya Al-Qur’an atau Nujulul Quran. Kenduren ba’dan adalah kenduren yang digelar pada 1 Syawal atau saat hari Raya Idul Fitri yang tujuannya untuk menurunkan arwah leluhur ke tempat peristirahatannya. Kenduren ujar adalah ritual upacara yang digelar jika suatu keluarga Jawa memiliki hajat atau tujuan, misal ketika hendak berkirim doa pada arwah leluhur, khitanan, pernikahan, dan lain sebagainya. Kenduren muludan adalah upacara adat Jawa yang digelar setiap tanggal 12 bulan Maulud dengan tujuan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. 2. Upacara Grebeg Selain upacara kenduren, di Jawa juga dikenal Upacara Grebeg. Upacara ini digelar 3 kali setahun, yaitu tanggal 12 Mulud (bulan ketiga), 1 Sawal (bulan kesepuluh) dan 10 Besar (bulan kedua belas). Upacara ini digelar sebagai bentuk rasa syukur kerajaan terhadap karunia dan berkah Tuhan. 3. Upacara Sekaten Sekaten merupakan upacara adat Jawa yang digelar dalam kurun tujuh hari sebagai bentuk peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad. Berdasarkan asal usulnya, kata Sekaten yang menjadi nama upacara tersebut berasal dari istilah Syahadatain, yang dalam Islam dikenal sebagai kalimat tauhid. Upacara sekaten dilakukan dengan mengeluarkan kedua perangkat gamelan sekati dari keraton, yaitu gamelan Kyai Gunturmadu dan gamelan Kyai Guntursari untuk diletakan di depan Masjid Agung Surakarta. 4. Upacara Ruwatan Upacara ruwatan adalah upacara adat Jawa yang dilakukan dengan tujuan untuk meruwat atau menyucikan seseorang dari segala kesialan, nasib buruk, dan memberikan keselamatan dalam menjalani hidup. Contoh upacara ruwatan misalnya yang dilakukan di dataran Tinggi Dieng. Anak-anak berambut gimbal yang dianggap sebagai keturunan buto atau raksasa harus dapat segera diruwat agar terbebas dari segala marabahaya. Upacara Adat Jawa 5. Upacara Perkawinan Tradisional Jawa Dalam pernikahan adat Jawa dikenal juga sebuah upacara perkawinan yang sangat unik dan sakral. Banyak tahapan yang harus dilalui dalam upacara adat Jawa yang satu ini, mulai dari siraman, siraman, upacara ngerik, midodareni, srah-srahan atau peningsetan, nyantri, upacara panggih atau temu penganten, balangan suruh, ritual wiji dadi, ritual kacar kucur atau tampa kaya, ritual dhahar klimah atau dhahar kembul, upacara sungkeman dan lain sebagainya. Upacara Adat Jawa

Sumber: http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/08/9-upacara-adat-jawa-unik-keterangannya.html
Disalin dari Blog Kisah Asal Usul.
Home » Adat » Asal Usul » 9 Upacara Adat Jawa Unik + Keterangannya 9 Upacara Adat Jawa Unik + Keterangannya Administrator 1 Comment Adat, Asal Usul Kamis, 27 Agustus 2015 Suku Jawa dikenal sebagai suku dengan jumlah populasi terbanyak di seluruh Indonesia. Di manapun tempat di Nusantara, orang Jawa pasti selalu ada. Selain dikenal memiliki pribadi yang ramah, orang-orang Jawa juga punya sejarah tradisi dan kebudayaan yang luar biasa, sama seperti suku-suku lainnya. Hal ini dibuktikan misalnya dengan banyaknya jenis tari, musik, rumah adat, dan upacara adat yang dimilikinya. Upacara Adat Jawa Upacara adat adalah suatu ritual yang dilakukan secara bersama-sama oleh kelompok masyarakat yang masih memiliki keterkaitan etnis, suku, maupun kebudayaan untuk mencapai tujuan yang bersumber pada nilai-nilai leluhur dan nenek moyang mereka. Di Jawa sendiri, ada beberapa upacara adat yang tergolong cukup unik dan harus dikenalkan pada genarasi muda agar warisan nenek moyang ini tetap lestari dan terjaga. Apa saja upacara adat Jawa tersebut? Berikut informasinya untuk Anda. 1. Upacara Kenduren Upacara adat Jawa yang pertama adalah kenduren atau selametan. Upacara ini dilakukan secara turun temurun sebagai peringatan doa bersama yang dipimpin tetua adat atau tokoh agama. Adanya akulturasi budaya Islam dan Jawa di abad ke 16 Masehi membuat upacara ini mengalami perubahan besar, selain doa hindu/budha yang awalnya digunakan diganti ke dalam doa Islam, sesaji dan persembahan juga menjadi tidak lagi dipergunakan dalam upacara ini. Upacara Adat Jawa Berdasarkan tujuannya, upacara adat Jawa yang satu ini terbagi menjadi beberapa jenis yang diantaranya: Kenduren wetonan (wedalan) adalah upacara kenduren yang digelar pada hari lahir seseorang (weton) dilakukan sebagai sarana untuk memanjatkan doa panjang umur secara bersama-sama. Kenduren sabanan (munggahan) adalah upacara yang dilakukan untuk menaikan leluhur orang Jawa sebelum memasuki bulan puasa. Upacara kenduren ini umumnya dilakukan di akhir bulan Sya,ban, sebelum ritual nyekar atau tabur bunga di makam leluhur mereka lakukan. Kenduren likuran adalah upacara kenduren yang digelar pada tanggal 21 bulan puasa dan dilakukan untuk memperingati turunnya Al-Qur’an atau Nujulul Quran. Kenduren ba’dan adalah kenduren yang digelar pada 1 Syawal atau saat hari Raya Idul Fitri yang tujuannya untuk menurunkan arwah leluhur ke tempat peristirahatannya. Kenduren ujar adalah ritual upacara yang digelar jika suatu keluarga Jawa memiliki hajat atau tujuan, misal ketika hendak berkirim doa pada arwah leluhur, khitanan, pernikahan, dan lain sebagainya. Kenduren muludan adalah upacara adat Jawa yang digelar setiap tanggal 12 bulan Maulud dengan tujuan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. 2. Upacara Grebeg Selain upacara kenduren, di Jawa juga dikenal Upacara Grebeg. Upacara ini digelar 3 kali setahun, yaitu tanggal 12 Mulud (bulan ketiga), 1 Sawal (bulan kesepuluh) dan 10 Besar (bulan kedua belas). Upacara ini digelar sebagai bentuk rasa syukur kerajaan terhadap karunia dan berkah Tuhan. 3. Upacara Sekaten Sekaten merupakan upacara adat Jawa yang digelar dalam kurun tujuh hari sebagai bentuk peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad. Berdasarkan asal usulnya, kata Sekaten yang menjadi nama upacara tersebut berasal dari istilah Syahadatain, yang dalam Islam dikenal sebagai kalimat tauhid. Upacara sekaten dilakukan dengan mengeluarkan kedua perangkat gamelan sekati dari keraton, yaitu gamelan Kyai Gunturmadu dan gamelan Kyai Guntursari untuk diletakan di depan Masjid Agung Surakarta. 4. Upacara Ruwatan Upacara ruwatan adalah upacara adat Jawa yang dilakukan dengan tujuan untuk meruwat atau menyucikan seseorang dari segala kesialan, nasib buruk, dan memberikan keselamatan dalam menjalani hidup. Contoh upacara ruwatan misalnya yang dilakukan di dataran Tinggi Dieng. Anak-anak berambut gimbal yang dianggap sebagai keturunan buto atau raksasa harus dapat segera diruwat agar terbebas dari segala marabahaya. Upacara Adat Jawa 5. Upacara Perkawinan Tradisional Jawa Dalam pernikahan adat Jawa dikenal juga sebuah upacara perkawinan yang sangat unik dan sakral. Banyak tahapan yang harus dilalui dalam upacara adat Jawa yang satu ini, mulai dari siraman, siraman, upacara ngerik, midodareni, srah-srahan atau peningsetan, nyantri, upacara panggih atau temu penganten, balangan suruh, ritual wiji dadi, ritual kacar kucur atau tampa kaya, ritual dhahar klimah atau dhahar kembul, upacara sungkeman dan lain sebagainya. Upacara Adat Jawa

Sumber: http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/08/9-upacara-adat-jawa-unik-keterangannya.html
Disalin dari Blog Kisah Asal Usul.
Home » Adat » Asal Usul » 9 Upacara Adat Jawa Unik + Keterangannya 9 Upacara Adat Jawa Unik + Keterangannya Administrator 1 Comment Adat, Asal Usul Kamis, 27 Agustus 2015 Suku Jawa dikenal sebagai suku dengan jumlah populasi terbanyak di seluruh Indonesia. Di manapun tempat di Nusantara, orang Jawa pasti selalu ada. Selain dikenal memiliki pribadi yang ramah, orang-orang Jawa juga punya sejarah tradisi dan kebudayaan yang luar biasa, sama seperti suku-suku lainnya. Hal ini dibuktikan misalnya dengan banyaknya jenis tari, musik, rumah adat, dan upacara adat yang dimilikinya. Upacara Adat Jawa Upacara adat adalah suatu ritual yang dilakukan secara bersama-sama oleh kelompok masyarakat yang masih memiliki keterkaitan etnis, suku, maupun kebudayaan untuk mencapai tujuan yang bersumber pada nilai-nilai leluhur dan nenek moyang mereka. Di Jawa sendiri, ada beberapa upacara adat yang tergolong cukup unik dan harus dikenalkan pada genarasi muda agar warisan nenek moyang ini tetap lestari dan terjaga. Apa saja upacara adat Jawa tersebut? Berikut informasinya untuk Anda. 1. Upacara Kenduren Upacara adat Jawa yang pertama adalah kenduren atau selametan. Upacara ini dilakukan secara turun temurun sebagai peringatan doa bersama yang dipimpin tetua adat atau tokoh agama. Adanya akulturasi budaya Islam dan Jawa di abad ke 16 Masehi membuat upacara ini mengalami perubahan besar, selain doa hindu/budha yang awalnya digunakan diganti ke dalam doa Islam, sesaji dan persembahan juga menjadi tidak lagi dipergunakan dalam upacara ini. Upacara Adat Jawa Berdasarkan tujuannya, upacara adat Jawa yang satu ini terbagi menjadi beberapa jenis yang diantaranya: Kenduren wetonan (wedalan) adalah upacara kenduren yang digelar pada hari lahir seseorang (weton) dilakukan sebagai sarana untuk memanjatkan doa panjang umur secara bersama-sama. Kenduren sabanan (munggahan) adalah upacara yang dilakukan untuk menaikan leluhur orang Jawa sebelum memasuki bulan puasa. Upacara kenduren ini umumnya dilakukan di akhir bulan Sya,ban, sebelum ritual nyekar atau tabur bunga di makam leluhur mereka lakukan. Kenduren likuran adalah upacara kenduren yang digelar pada tanggal 21 bulan puasa dan dilakukan untuk memperingati turunnya Al-Qur’an atau Nujulul Quran. Kenduren ba’dan adalah kenduren yang digelar pada 1 Syawal atau saat hari Raya Idul Fitri yang tujuannya untuk menurunkan arwah leluhur ke tempat peristirahatannya. Kenduren ujar adalah ritual upacara yang digelar jika suatu keluarga Jawa memiliki hajat atau tujuan, misal ketika hendak berkirim doa pada arwah leluhur, khitanan, pernikahan, dan lain sebagainya. Kenduren muludan adalah upacara adat Jawa yang digelar setiap tanggal 12 bulan Maulud dengan tujuan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. 2. Upacara Grebeg Selain upacara kenduren, di Jawa juga dikenal Upacara Grebeg. Upacara ini digelar 3 kali setahun, yaitu tanggal 12 Mulud (bulan ketiga), 1 Sawal (bulan kesepuluh) dan 10 Besar (bulan kedua belas). Upacara ini digelar sebagai bentuk rasa syukur kerajaan terhadap karunia dan berkah Tuhan. 3. Upacara Sekaten Sekaten merupakan upacara adat Jawa yang digelar dalam kurun tujuh hari sebagai bentuk peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad. Berdasarkan asal usulnya, kata Sekaten yang menjadi nama upacara tersebut berasal dari istilah Syahadatain, yang dalam Islam dikenal sebagai kalimat tauhid. Upacara sekaten dilakukan dengan mengeluarkan kedua perangkat gamelan sekati dari keraton, yaitu gamelan Kyai Gunturmadu dan gamelan Kyai Guntursari untuk diletakan di depan Masjid Agung Surakarta. 4. Upacara Ruwatan Upacara ruwatan adalah upacara adat Jawa yang dilakukan dengan tujuan untuk meruwat atau menyucikan seseorang dari segala kesialan, nasib buruk, dan memberikan keselamatan dalam menjalani hidup. Contoh upacara ruwatan misalnya yang dilakukan di dataran Tinggi Dieng. Anak-anak berambut gimbal yang dianggap sebagai keturunan buto atau raksasa harus dapat segera diruwat agar terbebas dari segala marabahaya. Upacara Adat Jawa 5. Upacara Perkawinan Tradisional Jawa Dalam pernikahan adat Jawa dikenal juga sebuah upacara perkawinan yang sangat unik dan sakral. Banyak tahapan yang harus dilalui dalam upacara adat Jawa yang satu ini, mulai dari siraman, siraman, upacara ngerik, midodareni, srah-srahan atau peningsetan, nyantri, upacara panggih atau temu penganten, balangan suruh, ritual wiji dadi, ritual kacar kucur atau tampa kaya, ritual dhahar klimah atau dhahar kembul, upacara sungkeman dan lain sebagainya. Upacara Adat Jawa

Sumber: http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/08/9-upacara-adat-jawa-unik-keterangannya.html
Disalin dari Blog Kisah Asal Usul.
Home » Adat » Asal Usul » 9 Upacara Adat Jawa Unik + Keterangannya 9 Upacara Adat Jawa Unik + Keterangannya Administrator 1 Comment Adat, Asal Usul Kamis, 27 Agustus 2015 Suku Jawa dikenal sebagai suku dengan jumlah populasi terbanyak di seluruh Indonesia. Di manapun tempat di Nusantara, orang Jawa pasti selalu ada. Selain dikenal memiliki pribadi yang ramah, orang-orang Jawa juga punya sejarah tradisi dan kebudayaan yang luar biasa, sama seperti suku-suku lainnya. Hal ini dibuktikan misalnya dengan banyaknya jenis tari, musik, rumah adat, dan upacara adat yang dimilikinya. Upacara Adat Jawa Upacara adat adalah suatu ritual yang dilakukan secara bersama-sama oleh kelompok masyarakat yang masih memiliki keterkaitan etnis, suku, maupun kebudayaan untuk mencapai tujuan yang bersumber pada nilai-nilai leluhur dan nenek moyang mereka. Di Jawa sendiri, ada beberapa upacara adat yang tergolong cukup unik dan harus dikenalkan pada genarasi muda agar warisan nenek moyang ini tetap lestari dan terjaga. Apa saja upacara adat Jawa tersebut? Berikut informasinya untuk Anda. 1. Upacara Kenduren Upacara adat Jawa yang pertama adalah kenduren atau selametan. Upacara ini dilakukan secara turun temurun sebagai peringatan doa bersama yang dipimpin tetua adat atau tokoh agama. Adanya akulturasi budaya Islam dan Jawa di abad ke 16 Masehi membuat upacara ini mengalami perubahan besar, selain doa hindu/budha yang awalnya digunakan diganti ke dalam doa Islam, sesaji dan persembahan juga menjadi tidak lagi dipergunakan dalam upacara ini. Upacara Adat Jawa Berdasarkan tujuannya, upacara adat Jawa yang satu ini terbagi menjadi beberapa jenis yang diantaranya: Kenduren wetonan (wedalan) adalah upacara kenduren yang digelar pada hari lahir seseorang (weton) dilakukan sebagai sarana untuk memanjatkan doa panjang umur secara bersama-sama. Kenduren sabanan (munggahan) adalah upacara yang dilakukan untuk menaikan leluhur orang Jawa sebelum memasuki bulan puasa. Upacara kenduren ini umumnya dilakukan di akhir bulan Sya,ban, sebelum ritual nyekar atau tabur bunga di makam leluhur mereka lakukan. Kenduren likuran adalah upacara kenduren yang digelar pada tanggal 21 bulan puasa dan dilakukan untuk memperingati turunnya Al-Qur’an atau Nujulul Quran. Kenduren ba’dan adalah kenduren yang digelar pada 1 Syawal atau saat hari Raya Idul Fitri yang tujuannya untuk menurunkan arwah leluhur ke tempat peristirahatannya. Kenduren ujar adalah ritual upacara yang digelar jika suatu keluarga Jawa memiliki hajat atau tujuan, misal ketika hendak berkirim doa pada arwah leluhur, khitanan, pernikahan, dan lain sebagainya. Kenduren muludan adalah upacara adat Jawa yang digelar setiap tanggal 12 bulan Maulud dengan tujuan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. 2. Upacara Grebeg Selain upacara kenduren, di Jawa juga dikenal Upacara Grebeg. Upacara ini digelar 3 kali setahun, yaitu tanggal 12 Mulud (bulan ketiga), 1 Sawal (bulan kesepuluh) dan 10 Besar (bulan kedua belas). Upacara ini digelar sebagai bentuk rasa syukur kerajaan terhadap karunia dan berkah Tuhan. 3. Upacara Sekaten Sekaten merupakan upacara adat Jawa yang digelar dalam kurun tujuh hari sebagai bentuk peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad. Berdasarkan asal usulnya, kata Sekaten yang menjadi nama upacara tersebut berasal dari istilah Syahadatain, yang dalam Islam dikenal sebagai kalimat tauhid. Upacara sekaten dilakukan dengan mengeluarkan kedua perangkat gamelan sekati dari keraton, yaitu gamelan Kyai Gunturmadu dan gamelan Kyai Guntursari untuk diletakan di depan Masjid Agung Surakarta. 4. Upacara Ruwatan Upacara ruwatan adalah upacara adat Jawa yang dilakukan dengan tujuan untuk meruwat atau menyucikan seseorang dari segala kesialan, nasib buruk, dan memberikan keselamatan dalam menjalani hidup. Contoh upacara ruwatan misalnya yang dilakukan di dataran Tinggi Dieng. Anak-anak berambut gimbal yang dianggap sebagai keturunan buto atau raksasa harus dapat segera diruwat agar terbebas dari segala marabahaya. Upacara Adat Jawa 5. Upacara Perkawinan Tradisional Jawa Dalam pernikahan adat Jawa dikenal juga sebuah upacara perkawinan yang sangat unik dan sakral. Banyak tahapan yang harus dilalui dalam upacara adat Jawa yang satu ini, mulai dari siraman, siraman, upacara ngerik, midodareni, srah-srahan atau peningsetan, nyantri, upacara panggih atau temu penganten, balangan suruh, ritual wiji dadi, ritual kacar kucur atau tampa kaya, ritual dhahar klimah atau dhahar kembul, upacara sungkeman dan lain sebagainya. Upacara Adat Jawa

Sumber: http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/08/9-upacara-adat-jawa-unik-keterangannya.html
Disalin dari Blog Kisah Asal Usul.
rumah adat :


1.Provinsi Nanggro Aceh Darussalam (NAD)  
 Rumah Adat : Rumah Krong Bade




2.
Provinsi Bangka Belitung (BABEL)
 Rumah Adat : Rumah Rakit, Rumah Limas



 3.Provinsi Sumatera Barat (SUMBAR)  
Rumah Adat : Rumah Gadang


 











4.Provinsi Riau 
Rumah Adat : Rumah Melayu Selaso Jatuh Kembar



5.Provinsi Sumatera Selatan (SUMSEL)
Rumah Adat
: Rumah Limas




6.Provinsi Jambi
Rumah Adat : Rumah Panjang

 
sumber : http://senibudaya12.blogspot.co.id/2012/07/gambar-dan-nama-rumah-adat-daerah-di-33.html
pakaian adat :

1. Provinsi Nanggro Aceh Darussalam - Pakaian Adat Tradisional Ulee Balang
Pakaian adat tradisional Aceh biasa adalah Ulee Balang, pakaian tersebut biasanya digunakan oleh para raja dan keluarganya.



2. Provinsi Sumatera Utara - Pakaian Adat Tradisional Ulos
Pakaian adat tradisional Sumatera Utara adalah Ulos. Pakaian adat Ulos dianggap oleh masyarakat suku Batak Karo sebagai ajimat yang mempunyai daya magis tertentu.



3. Provinsi Sumatera Barat
- Pakaian Adat Tradisional Bundo Kanduang
Pakaian adat tradisional Sumatera Barat di bagi menjadi 2 yaitu Pakaian Penghulu dan Pakaian Adat Bundo Kanduang yang terdapat di daerah Minangkabau Sumatra Barat.

(Pakaian Adat Tradisional Penghulu)

(Pakaian Adat Tradisional Bundo Kanduang)

4. Provinsi Riau
- Pakaian Adat Tradisional Melayu
Pakaian adat tradisional Riau adalah pakaian adat tradisional Melayu. Di Riau ada 3 macam pakaian adat tradisional Melayu yaitu Siak Riau, Indragiri dan Bengkalis Riau.

 (Pakaian Adat Tradisional Siak Riau, Indragiri dan Bengkalis Riau)

5. Provinsi Kepulauan Riau
- Pakaian Adat Tradisional Belanga
Untuk pakaian adat tradisional pria, baju yang dipakai adalah baju Melayu  berupa atasan yang disebut teluk belanga. Busana ini terdiri dari celana, kain sampin, dan songkok atau penutup kepala. Untuk perempuan, pakaian yang dipakai berupa baju kurung, kain, dan selendang. Selendang dipakai dengan cara disampirkan di bahu.



6. Provinsi Jambi
- Pakaian Adat Tradisional Melayu Jambi
Pakaian adat tradisional Jambi sama seperti yang ada di daerah Pulau Sumatera yang lain, yaitu pakaian adat tradisional Melayu. Pakaian adat tradisional Melayu dari Jambi ini biasanya lebih mewah daripada pakaian yang digunakan sehari-hari karena disulam dengan benang emas dan dihiasi dengan berbagai hiasan yang mewah untuk kelengkapannya.



7. Provinsi Sumatera Selatan
- Pakaian Adat Tradisional Aesan Gede
Pakaian adat tradisional Sumatera Selatan adalah Aesan Gede. Baju adat tradisional ini terinspirasi dari zaman kerajaan Sriwijaya yang dulunya berjaya di daerah Sumatera Selatan.



8. Provinsi Bangka Belitung
- Pakaian Adat Tradisional Paksian
Pakaian adat tradisional Bangka Belitung adalah Paksian. Untuk perempuan biasanya memakai baju kurung berwarna merah yang berbahan kain sutra dan kepalanya memakai mahkota yang biasa disebut dengan nama Paksian. Sedangkan untuk laki-laki menggunakan sorban atau yang biasa disebut masyarakat Bangka Belitung sebagai Sungkon.



9. Provinsi Bengkulu
- Pakaian Adat Tradisional Bengkulu
Pakaian adat tradisional wanita di Bengkulu mengenakan baju kurung berlengan panjang, bertabur corak-corak, sulaman emas berbentuk lempengan-lempengan bulat seperti uang logam. Pakaian adat tradisional pria terdiri atas jas, sarung, celana panjang, alas kaki yang dilengkapi dengan tutup kepala dan sebuah keris.



10. Provinsi Lampung
- Pakaian Adat Tradisional Tulang Bawang
Pakaian adat tradisional Lampung bila dicermati terdapat perbedaan antara lampung pesisir dengan lampung daratan tetapi pada dasar masih sama yaitu menggunakan kain tapis di hias dengan logam kuningan yang memper indah dan mebuat mewah, sedangkan kain tapis adalah suatu kain yang ditenun secara manual dengan menggunakan tinta mas yang di ukir dengan tangan tangan terampil hingga membuat yang memakai pakaian penganten tersebut terlihat lebih berwibawa























sumber : http://tasik-cyber.blogspot.co.id/2014/08/gambar-dan-nama-pakaian-adat.html

tarian adat :

1. Tari-tarian Daerah Istimewa Aceh

Tari Seudati, berasal dari Arab dengan latar belakang agama Islam. Sebuah tarian dinamis penuh keseimbangan dengan suasana keagamaan. Tarian ini sangat disenangi dan terkenal di daerah Aceh.
tari seudati aceh 300x199 Macam Macam Tarian Tradisional Indonesia
Tari Seudati
Tari Saman Meuseukat, di lakukan dalam posisi duduk berbanjar dengan irama yang dinamis. Suatu tari dengan syair penuh ajaran kebajikan, terutama ajaran agama Islam
Tari Saman Meuseukat 300x216 Macam Macam Tarian Tradisional Indonesia
Tari Saman Meuseukat

2. Tari-tarian Daerah Bali

Tari legong, merupakan tarian yang berlatar belakang kisah cuinta Raja dari lasem. Diterikan secara dinamis dan memikat hati.
Tari legong Bali Macam Macam Tarian Tradisional Indonesia
Tari legong Bali
Tari Kecak, sebuah tari berdasarkan cerita dan Kitab Ramayana yang mengisahken tentang bala tentara monyet dari Hanuman dari Sugriwa.
Tari Kecak Bali 300x220 Macam Macam Tarian Tradisional Indonesia
Tari Kecak
Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di pura, tempat ibadat umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Pendet menjadi “ucapan selamat datang”, meski tetap mengandung anasir yang sakral-religius. Pencipta/koreografer bentuk modern tari ini adalah I Wayan Rindi.
tari pendet dari bali Macam Macam Tarian Tradisional Indonesia
Tari Pendet

3. Tari-tarian Daerah Bengkulu

Tari Andun, dari Bengkulu Selatan ini merupakan sebuah tarian guna menyambut para tamu yang dihormati.
Tari Andun Bengkulu 300x180 Macam Macam Tarian Tradisional Indonesia
Tari Andun
Tari Bidadari Teminang Anak, tarian ini dapat pula diartikan bidadari meminang anak. Tarian adat ini berasal dari Rejang Lebong.
Tari Bidadari Teminang Anak 300x208 Macam Macam Tarian Tradisional Indonesia
Tari Bidadari Teminang Anak

4. Tari-tarian Daerah DKI Jakarta

Tari Topeng, merupakan sebuah tari tradisional Betawi dalam menyambut tamu agung.
Tari Topeng Betawi Jakarta 300x216 Macam Macam Tarian Tradisional Indonesia
Tari Topeng
Tari Yopong, adalah tari persembahan untuk menghormati tamu negara.
Tari Yopong Betawi Jakarta Tari Yapong Betawi Jakarta 300x214 Macam Macam Tarian Tradisional Indonesia
Tari Yopong

5. Tari-tarian Daerah Jambi

Tari Sekapur Sirih, merupakan tari persembahan. Tari adat jambi ini hanyak persamaannya dengan tari Melayu.
Tari Sekapur Sirih Jambi 300x225 Macam Macam Tarian Tradisional Indonesia
Tari Sekapur Sirih
Tari Selampir Delapan, merupakan tari pergaulan muda-mudi dan sangat digemari di daerah Jambi.
Tari Selampir Delapan Jambi 300x225 Macam Macam Tarian Tradisional Indonesia
Tari Selampir
 
 
sumber : http://dedisugandi6.blogspot.co.id/2014/11/macam-macam-seni-dan-kebudayaan-di-33.html
 

Selasa, 02 Februari 2016

SMP NEGERI 45 BANDUNG
SELAMAT DATANG DI WEB BLOG SAYA



OLEH
NAMA : RITA SRIYANI
KELAS : IX - J


           Puji syukur kami panjatkan kepada kehadirat allah swt yang atas rahmat dan hidayahnya kami bisa meluncurkan web blog saya disini . tidak lupa juga saya sampaikan serta salam kepada nabi junjungan kita yaitu nabi muhammad saw .

         dengan dihadirinya situs web blog ini. semoga anda semua mendapat banyak informasi selebihnya tentang diri kami semua di situs web ini. dan selamat berselancar di dunia maya. terima kasih atas perhatiannya . mohon maaf apabila ada kata yang kurang berkenan di hati anda .

              akhir kata kami harap web blog ini memberikan manfaat positif bagi kita semua yang mengunjungi situs web ini .

wassalamualaikum wr . wb